Kamis, 16 November 2023

FEATURE : PEDAGANG KELILING DAN SEPEDA ONTELNYA YANG BERKARAT

 

JUDUL : PEDAGANG KELILING DAN SEPEDA ONTELNYA YANG BERKARAT

● Karya : Yuli Misgiyati /Delia Gea Julia

● Instansi : **** B**C*** FM C****p

Kategori : Non-Fiksi

Format : MP3 /  Radio Version

Segmentasi : Usia 16-50 tahun

Genre : Feature

Tujuan : Agar Kita belajar menghargai kesederhanaan

Durasi : 9 menit 37 detik

 

 

Terik matahari tak menyurutkan kakinya/ untuk terus mengayuh sepeda ontel dengan  jarak hingga puluhan  kilometer setiap harinya // Penampilannya sangat sederhana, kulitnya menggelap karena sengatan sinar matahari, wajahnya tanpa kosmetik, berbaju ala kadarnya, berkerudung, memakai sendal jepit // Dengan sepeda mininya yang mulai reyot dan berkarat di beberapa bagian besinya, dia kayuh sepeda ontelnya dengan penuh harapan // Berangakt    pukul delapan pagi  menjajakan dagangan,  dan pulang siang  harinya//  Ya,  Poniyatun namanya, biasa dipanggil Mba Aat// Dia berkeliling ke pelosok tempat / ke rumah - rumah… menjajakan jajanan seperti cistik, seriping pisang, telor asin dan lain-lain //

=  menawarkan dagangan =

Oiya, sebelum berdagang keliling, hampir  setiap hari , sekitar jam enam pagi dia ke pasar untuk berbelanja bahan mentah untuk dagang  gorengan // Setelah pulang dari pasar,  dia mengurus ayahnya yang telah renta :  memandikan serta memberi makan ayahnya// Rupanya ia sangat sayang pada ayahnya, apalagi sejak Ibunya meninggal, terlebih, kini orang tua itu sudah pikun//

=  mendulang Ayah =

Selesai mengurus ayahnya, ia beristirahat  sebentar, untuk kemudian berkeliling menjajakan dagangannya //

= bersepeda =

Setelah berkeliling jualan,  sekitar jam dua belas siang / dia  sampai di rumah// Setelah beristirahat sejenak, dia berberes untuk mempersiapkan sore hari berjualan goreng - gorengan  yang dia racik sendiri /dan jualannya  mangkal menggunakan  gerobak di tepi jalan RE Martadinata  Cilacap//

= menata barang di gerobak=

Tangannya tampak licah mencuci gerabah dan mempersiapkan dagangan // Tepung, minyak goreng, pisang, mendoan, tahu dan lain-lain diperisapkan untuk dijajakan sore  harinya // Jualannya laris, apalagi kalau musim dingin, orang suka membeli gorengan seperti mendoan, atau pisang goreng //

==  di warung menggoreng ===

Malam hari, sekitar pukul tujuh,  suaminya yang sudah tidak bekerja, menggantikan dia berjualan // Sedangkan dirinya, pergi mengambil dagangan cistik, seriping dan lain-lain ke lokasi pembuatan jajanan ,   yang akan ia jajakan esok harinya dengan  mengayuh sepeda ontelnya// Ya, dia tidak memproduksi sendiri jajan dagangannya, dia hanya mengambil untung dari barang yang ia beli dari  pembuatnya//

Usai mengambil barang dagangan, dia pulang//  Sekitar jam sepuluh malam,  dia baru dapat merebahkan fisiknya dalam peraduan/ di kamarnya yang sempit dan sedikit berdebu //

 

Peluh dan keringat Kelelahan fisik , tak melunturkan semangatnya // Bahkan menjadikannya seakan lantunan doa yang penuh harap - akan terkabulkan segala keinginannya// Pun dikala tubuhnya mulai renta dan sakit. Ia masih tak peduli / saat usianya mendekati lima puluh tahun ini //

Insert Mba Aat : (memang nggak capek ? )

Insert Mba Aat : ( kalau sakit gimana ? )

Meski hanya seorang penjaja makanan ringan dan penjual gorengan, yang hanya sekolah sampai SMP, Mba Aat punya banyak uang ! Di dalam tasnya yang diselempangkan di pundak, uangnya, ratusan ribu  setiap harinya bisa dia dapatkan// Dia bahkan mampu menyekolahkan kedua anaknya hingga lulus SMA // Meskipun begitu,  Dia tetap rendah hati//   Dia juga termasuk orang yang loyal terhadap teman-temannya// Suka memberi dan berteman dengan siapapun //

Insert TEMAN  1: A

Insert TEMAN 2 : B

Insert Teman 3 : C

Ya, meskipun uangnya banyak, Mba Aat yang  berjualan sejak 20 tahun yang lalu,  sampai saat ini masih menaiki sepeda ontel.// Padahal,  saat ini, banyak keluaran sepeda motor baru dan bagus – bagus, bahkan sudah ada sepeda listrik, tapi  ternyata belum terpikirkan olehnya untuk mengganti sepedanya dengan sepeda motor, meskipun sesungguhnya, dia mampu untuk membelinya //

Insert Mba Aat : ( setia pada sepedanya )

Rupanya Dia sangat sayang pada sepeda ontelnya, seperti rasa sayangnya  kepada kehidupan //

Insert Mba Aat :  ( prinsip hidup )

Mba Aat  tidak pernah bermimpi hidup mewah dan bergelimpangan harta // Kebahagiaan baginya, adalah memiliki banyak teman, sahabat dan senang berbagi // Baginya, hidup yang berbagi adalah hidup yang menghidupkan orang lain / dan itu - adalah kehidupan yang berharga //

Bagi dia, sepeda ontelnya , tak kan tergantikan  di hati sampai kapanpun// Karea ia punya banyak cerita dan sejarah perjuangan hidup// Ya...  meskipun reyot dan berkarat  dan beberapa kali mengalami perbaikan seperti  besi patah, ban bocor , atau  kerusakan lainnya.//  Ia tidak akan meninggalkannya// Baginya, Tak ada yang setia dalam hidup, selain Tuhan dan sepeda ontelnya ///

Selesai


Dalam voice : 

 https://www.youtube.com/watch?v=UI388K1pBic&t=39s

 




 

 

Tidak ada komentar: