Jumat, 07 Juli 2017

Si “We Can’t Do That”

Si “We Can’t Do That” ( tulisan ini didedikasikan untuk seseorang )

“We can’t do that” atau “we can’t do it” adalah sebuah kalimat singkat. Tapi pedas ! Tahukah kamu bahwa kalimat ini membunuh kehidupan ? Mematikan semangat dan memporak-porandakan kehidupan ? Mengapa ?
Sama halnya dengan kata : “aku tak bisa !” Kata ini adalah setengah kekalahan dari kehidupan. Setengah ketakutan dari penyelesaian sebuah permasalahan. Setengah ketakutan itulah yang merupakan setengah kekalahan ! Ketika masalah sedang berlangsung, dan kita sudah mengatakan, “aku tak bisa !” maka sejak itulah peluang sukses kita ke depan hanya limapuluh persen. Padahal jika kita mengubah kalimat negatif itu menjadi kalimat positif “ Aku bisa !” atau “We can do that” atau “We can do it !” kekuatan yang tidak terduga itu dapat muncul hingga delapan puluh persen ! dan kita tinggal menyelesaikan yang dua puluh persen itu, dimana dipengaruhi oleh pihak luar, tempat, situasi umum dan semua yang berada di luar diri kita, yang dapat kita atasi berdasarkan ketrampilan, insting, feel, dan pengalaman serta faktor “luck” yang hanya beberapa persen saja ! Walaupun SERIBU RINTANGAN menghadang ! Namun sayangnya, kalimat “we can’t do that” itu sudah merasuk ke dalam pikiran kita dan terus dikumandangkan, yang perlahan – lahan akan melumpuhkan kehidupan, tanpa kita sadari.

Mengapa aura negatif muncul pada kalimat “We Can’t Do That ?”
Kalimat : “Kita tidak bisa lakukan hal itu !” adalah kalimat keputusasaan. Kalimat milik orang-orang penyerah, pasrah dan tidak mau berusaha atau sudah tidak lagi menginginkan pasangannya ! ( sudah tidak senang, sayang dan cinta lagi ) atau tidak mau lagi berharap pada sebuah asa, sehingga sengaja memunculkan kalimat itu. Meskipun dia tahu, itu kalimat tidak baik. Sengaja dengan hati perih, pasrah tanpa usaha, ia katakan itu, karena ketidakberdayaannya, ketidakmampuannya menyelesaikan masalah, merasa tidak memiliki kekuatan apa-apa pada apa yang tengah dihadapi. Tahukah kamu, kalimat “Kita tidak bisa lakukan hal itu !” dapat melemahkan syaraf kita !? Jika kita mempercayai kalimat “we can’t do that “, Kalimat itu akan tertanam di dalam pikiran kita, dan mengirimkan sinyal “berhenti berkarya”, “berhenti berusaha”, atau sebangsanya. Kita tahu, kekayaan manusia yang tidak bisa dirampas oleh siapapun adalah pikiran kita. Dari dasar inilah kita memiliki kekayaan lainnya. Jika pikiran kita “miskin”, maka dengan mudah kehidupan kita “dimiskinkan” oleh hal lainnya. Jika kita sudah terserang virus “we can’t do that” yang kita lakukan biasanya berjalan begitu saja tanpa ada harapan ... atau bagi sebagian orang kreatif, ia melakukan hal lain di luar kebiasaan salah satunya adalah : “lari” – menghindar dari permasalahan ( pergi jauh, berganti profesi, berganti halauan, menyenangkan diri dengan hobi baru yang tidak sesuai dengan kepribadiannya ( menjadi orang lain ) atau hal lainnya ) Barangkali akan dipelintir dengan alasan yang lebih rasional, sehingga semua berjalan seperti sebuah hal yang baik ( tetapi sangat disayangkan karena “meninggalkan” sebuah atau beberapa permasalahan dalam hidupnya). Sehingga orang – orang di sekitarnya akan mendukung apa yang ia lakukan karena “terkesan” baik. Itu sebuah kehebatan tersembunyi, yang tidak dimiliki orang - orang biasa.

Terlepas kita orang kreatif atau tidak, yang jelas, jika kita terus mengumandangkan kalimat “we can’t do that ‘ secara tidak sengaja kita telah “melumpuhkan” kehidupan kita sendiri dan tidak memberikan kesempatan pada diri kita sendiri untuk berubah menjadi lebih baik dan meningkatkan intelektual kita secara menyeluruh. Mematikan semangat, membunuh gelora ! Secara sengaja atau tidak, kita telah menularkan virus negatif pada orang – orang di sekitar kita. Betapa kerdilnya kita, jika “mengikuti” Si We Can’t Do That ! Ia perusak, perongrong kehidupan, pelemah syaraf ! Musuh terselubung paling mengerikan dalam jiwa kita. Ia Peluka terhalus yang menempel di organ tubuh kita terdalam. Ia ibarat pelacur tercantik yang melenakan kita, tanpa kita sadari ! Mari, jangan ikuti ia ! jangan percaya padanya ! Jangan beri kesempatan padanya untuk hidup dalam jiwa kita !! Karena ia adalah salah satu PERUSAK KEHIDUPAN ! Ia adalah iblis terhebat penghambat kesuksesan. Percayalah !
Kita perangi ia dengan kalimat positif, karena kita ingin menjadi orang- orang yang positif bukan? Mari, ganti “we can’t do that” dengan “We can do that !” atau “ I can it !” “Kita bisa !!” Karena kita ingin semua dipermudah bukan? Permudahlah semua urusan dari pikiran kita sendiri, Jika dari pikiran kita telah menganggap mudah, atau kecil permasalahan ( sebesar apapun) maka akan sangat mudah hal lain mengikuti kemudahan kita ! Bukan diri kita yang mengikuti kesulitan kita, tapi permasalahanlah yang mengikuti kemudahan kita ! jangan mau diperbudak permasalahan dengan menyulitkan hidupmu yang hanya sebentar ini ! apalagi ” lari “ – sehingga membuat permasalahan baru.

Sebagai seorang yang bertanggungjawab pada kehidupan, mari, selesaikan masalah kita dengan gantle dan bertanggungjawab ! Karena kita adalah orang – orang yang menang ! Orang – orang yang luar biasa memerangi kehidupan. Kita adalah PEMENANG KEHIDUPAN, sekarang !! Bukan besok, tapi SEKARANG ! Maka jangan khawatirkan kehidupan kita besok, karena kita hidup di hari ini ( barangkali lima menit lagi kita mati ). Hidup kita hari ini. Masa depan yang kita sebut waktu kita kecil dulu adalah hari ini. Masa depan yang dulu waktu di SD, SMP, SMA, kuliah dulu, kita sebut-sebut, adalah hari ini !! Menikah atau belum, punya anak atau belum,punya cucu atau belum, punya rumah, mobil, perusahaan atau belum, MASA DEPAN KITA ADALAH HARI INI !! – sedemikian dekat kematian dengan kita - jangan pernah merasa bahwa cinta tidak sanggup mengalahkan kehidupan !

Kebutuhan Hidup kita TIDAK LEBIH BESAR DARI CINTA KITA yang TUMBUH karena KEBUTUHAN. Dengan semangat, cinta dan keyakinan, kita dapat memenangkan kehidupan, dan menyingkirkan “Si We Can’t Do That !”

Mari, kita menjadi Si “We Can Do That ! dan bukan Si “We Can’t Do That !”
                                                                     *-*

Tulisan ini didedikasikan untuk seseorang yang berniat meninggalkanku. Jika ini tidak menyurutkan langkahmu untuk pergi, aku tetap akan menjadi “We Can Do That !”
- #Pulangkan aku ke jalan jiwamu - GeaJulia8Juli2017