Jumat, 30 Desember 2011

"Melanggar Hukum" lalu " Hamil Duluan" atau mau disebut "Cewek Saweran" ?

Menjadi seorang Penyiar Radio, aku berharap, aku bukan hanya mencari uang dan menyukai pekerjaanku semata. Lebih dari itu, aku ingin memberikan yang terbaik kepada pendengarku. Bukan berupa materi atau kekayaan yang dapat kuberi memang, tapi sebuah pengetahuan. Pengetahuan yang mampu memberi vitamin bagi setiap pendengarku. Vitamin yang akan menyehatkan dan menyegarkan bagi bukan hanya fisik tetapi juga mental pendengarku.

Kau tahu "vitamin" apa itu??
Begini. Belakangan ini aku sangat resah dengan hadirnya musik dangdut koplo, remix, DJ mix dan sebangsanya. Bukan soal musiknya... bukan! Musiknya aku suka, bahkan sangat suka. Aku sangat risih dengan judul dan materi yang diangkat. Sebut saja lagu "Cinta Satu Malam". Dari judulnya saja sudah jelas, apa itu cinta satu malam. Konotasi kita sebagai orang dewasa yang normal, tentu adalah sebuah hubungan singkat yang terjadi hanya dalam waktu satu malam dan itu mengasyikan, karena mengacu pada kepuasan dan kesenangan sesaat. Sukses lagu "Cinta Satu Malam" tumbuh menajmur lagu - lagu lain sejenis seperti : "Cewek Saweran" - Juwita Bahar, "Melanggar Hukum" - Melinda,  "Setan Belang" - Mozaine, "Bojoku Nakal", "ABG Tua", "Hamil Duluan" dan masih banyak lagi judul - judul lagu dengan nuansa "merendahkan" atau terkesan kampungan.
( maaf nih...)

Memang tidak ada yang salah dengan judul lagu itu. Sebab kebebasan berekspresi, berkreasi di Indonesia sekarang ini sangat luas. Diberikan seluas - luasnya kepada seniman. Namun sejauh mana penciptaan itu memberi manfaat positif bagi masyarakat ? ( pendengar ) Sebut saja lagu "Hamil Duluan". Lagu itu hanya menceritakan fenomena dan keadaan  seseorang yang melakukan hal diluar etika sehingga mengakibatkan hamil. Fenomena ini memang humanis. Bahkan bukan hal aneh bagi hidup kita sekrang ini mendengar berita semacam itu. Tetapi apakah sang pencipta tidak berpikir, bahwa ketika kita mendengarkan lagu tersebut, apa yang kita rasakan? apa yang kita dapat? apa ada manfaat?? jangan - jangan lagu itu hanya menjadi hiburan bagi para korban MBA ( Merried By Acedance ). Atau lebih parah lagi, lagu itu seakan menjadi tameng, alasan bahwa hamil sebelum menikah itu sebagai sesuatu yang wajar, biasa - biasa tanpa ada beban mental !? ( O My God !)

Ini menyangkut moral bangsa. Bila ada pilihan, pilihlah penciptaan lagu yang mungkin saja seperti itu, agak "menggigit" tetapi disertai solusi pada ending lagu. Misalnya menyesal, atau taubat atau kata lain yang mengarah pada hal positif. Jadi bukan hanya penunjukkan permasalahan yang "negatif' yang selanjutnya menjadi konsumsi anak - anak sekarang. Sangat disayangkan ! Karena anak - anak ( muda ) saat ini adalah penentu keberadaban bangsa di masa yang akan datang!!
Miris kan, seandainya anak umur lima tahun menyanyikan lagu " Hamil Duluan?" Hmmm....

Disinilah Aku menajadi Penyiar Radio dituntut untuk pandai memilah, memberikan yang terbaik bagi pendengarku (masyarakat). Inilah yang kumaksud sebagai VITAMIN! Adalah sebuah hal tersirat yang berhubungan dengan moral. Bukan sekedar stel lagu, tapi telaah dari apa yang akan kita putar dan berpikir: "MANFAAT APA YANG DAPAT KUBERIKAN KEPADA PENDENGARKU?"

Kepada para Pencipta Lagu, Seniman Indonesia, Mari berkarya !! Berkaryalah yang membawa perubahan untuk KEMAJUAN BANGSA, melalui pembangunan mental, moral yang baik bagi Generasi Muda !!

Salam Penyiar Indonesia !!

Gea Julia - Penyiar Utari FM - Prima FM Cilacap
Cilacap, 30 Desember 2011