
Apakah ini memang sebuah "tradisi" atau karena terkungkungnya imajinasi penulis dan pelaku pembuat film/sinetron kita ? Atau karena desakan kebutuhan pasar yang memang berkesan ingin meraup "keuntungan' sebanyak mungkin? Berhasilkah ini ? bagaimana dengan dimensi lain dari kreatifitas anak - anak negeri ini ?
Adakah yang berani "membuat" sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada? ( bukan yang esek-esek atau remang-remang hlo ya...) disaat film atau sinetron sedang seperti itu.
Bila ingin berkaca pada keberhasilan film asing mungkin kita bisa mengambil hal baiknya adalah : eksplorasi yang tak terbatas dan terkungkung oleh banyak atau tidaknya penonton nantinya. Film 2012 contohnya, hadir ketika film - film semacam Harry Poeter sedang naik daun. Sentuhan teknologi mungkin yang kesekian. yang terpenting pandai - pandai mengambil tema dari yang sedang 'in, mungkin itu lebih tepat sebagai BIDIK sasaran - pasar. aooooww !! pasar yach ??
Sama dalam hal kepenulisan. Pandai membuat sesuatu yang "berbeda" dengan pengambilan tema berbeda, sudut pandang berbdeda dan tak biasa, bukan berati tak layak. Justru orang -orang yang berpikiran kreatif itulah biasanya melakukan sesuatu yang MENENDANG LOGIKA . Hmm...
Bukan hanya itu, mereka biasanya "gila !" Tapi dengan kegilaannya itu, dia bisa memberi warna berbeda dari yang sudah ada. Ah, memang kita harus menjadi gila untuk sesuatu yang 'MENGGILA " nantinya.
Mari berkarya !
Buatlah kegilaanmu MENGGILA !
Godluck !!
Gea Julia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar