“ PEREMPUAN DARI KOTA PENJARA “
Dengan gugup
perempuan bermuka pucat di balik kaca gedung berlantai lima itu menunjukkan
selembar kertas besar bertuliskan sesuatu. Menempelkannya di kaca jendela , berharap di luar ada orang yang membacanya. Sambil sesekali melambaikan tangan,
berisyarat “bawalah aku pergi dari sini “
Ia belum
selesai melakukan pekerjaan rumah. Ya,
rumah majikan ! Lima
lantai lengkap dengan basement dan kolam renang. Ia menyebutnya sebagai rumah
kaca penjara modern. Tak ada akses komunikasi. Tak pernah tahu
bagaimana dunia luar. Ia bahkan mengerjakan pekerjaan rumah tangga setiap hari, hampir tanpa
henti. Lelah dan kepedihan mendalam mengisi hari-harinya. Lebih mengenaskan lagi bahwa semua itu dilakukannya tanpa mendapatkan
upah alias gratis ! Dengan alasan, PKL alias Praktik Kerja Lapangan ! Ia di Hong Kong dalam penampungan serasa di penjara Nusakambangan!
Ia, Judy
Houyai alias Tuti , ya, Sri Martuti !
Buruh Migran Indonesia asal Cilacap,
Jawa Tengah. Perempuan subur itu,
bobotnya turun drastis menjadi hanya 47
kilo dari sebelumnya 70 kilogram ! Semua pekerjaan dilakukan menggunakan tangan ! Ia tak
mendapatkan makanan layak, bahkan semangkuk nasi putih tanpa lauk ia dapatkan
hanya setiap jam tujuh malam ! Tak ada tempat tidur empuk. Kala musim
dingin saat suhu dibawah 10 derajat
celcius, ia tidur di rooftop di
lantai atas tanpa kasur, bantal , selimut
! Lebih mengenaskan lagi hari - harinya dipenuhi dengan kekerasan fisik. Dipukul, dicubit,
dijambak, ditendang, dicakar, disundut rokok, dijepit ke pintu dan sejumlah
kekerasan lain adalah hal yang biasa baginya. Saat itu, tahun 2009 kala tersirat harapan besar bahwa bekerja di luar negeri, akan pulang membawa segepok uang, berharap
dapat melunasi hutang rumah sakit yang jumlahnya Rp 17 juta ! Adalah biaya perawatan kedua anaknya
yang keluar masuk rumah sakit kala itu. Dan terpaksa anak-anak sekecil itu
harus hidup bersama neneknya tanpa belaian seorang ibu, bahkan ayah yang sudah
pergi entah kemana.
Langit pekat tanpa bintang
melengkapi gelapnya hidup. Malam terburuk menyeringai seketika. Saat seorang lelaki memperkosanya. Ini peristiwa kedua ! Berteriak, suaranya
hanya terdengar di langit. Menangis, hanya dinding yang memahami. Gamang. Gelap !! Deras
air mata terbiarkan tak terseka. Ia lalu dengan sengaja
melompat dari gedung berantai lima. Buugh! Bunuh diri tapi
tak mati ! Syok! Meski merepotkan petugas rumah sakit dan beberapa temannya,
tapi sungguh hari itu hari keberuntungan buatnya. Ia masih hidup , tapi luar
biasa efeknya, itu membuat trauma makin menggila.
Sejak
aksi itu, Sang Bos ketakutan
lalu mengembalikan
Judy ke agen. Judy dianggap berhutang biaya
penempatan. Oleh agen, Judy dilarang pulang ke
Indonesia. Bahkan ia dikirim, ya, lebih tepatnya dijual ke China dipekerjakan tanpa digaji sama sekali selama 6 bulan , sebagai cara untuk membayar hutang.
Usai dari Cina, Judy dikembalikan ke
Hong Kong. Bekerja tanpa digaji. Dijual lagi ke Cina, kembali lagi ke Hong Kong.
Bekerja tanpa digaji dengan alasan membayar hutang penempatan karena majikan
baru. Permainan agen kala itu benar- benar membuatnya tidak berdaya. Selain
menerima kepahitan nasib. Itu berlangsung hingga dua tahun !
Asap rokok sesekali mengepul dari
mulutnya. Hingar bingar diskotik terasa mengencerkan otaknya. Sambil tertawa
bersama teman - teman lelaki dan
perempuannya ia menenggak minuman dalam gelas kecil yang ia tuang dari botol
unik. Alkohol. Sesekali mengenduskan hidungnya ke wajah perempuan kesayangan
disampingnya. ( Ya, perempuan ! ) Senyum
tipis guratan kehidupan hedonis dan glamor.
Dunia hitam adalah titik terendah kedua dalam perjalanan hidupnya
setelah aksi lompat gedung.
Usai pembuangan dari China , Judy kehilangan
arah. Trauma yang semakin berat
membuatnya merasa tak punya harapan hidup bahagia. Sering kali ia berpikir Tuhan itu jahat dan
sangat tidak adil ! Ia merasa sangat
menderita jiwa dan raga.
Ia merasakan kepedihan yang sangat dalam , penderitaan yang selalu menderanya
dan merasa hancur. Ia merasa tidak punya siapa – siapa. Hidupnya selesai sudah!
Wajah kedua anaknya yang tak pernah
ia jumpai selalu terngiang dalam pikiran. Teringat saat masih bayi – bayi, mereka dininabobokan dalam dekapan kala malam
menjelang. Terngiang suara rengek dan gelak tawa anak – anak kecilnya kala pagi. Tergambar bagaimana anak – anak kecilnya belajar
melangkahkan kaki. Terbayang bibir mungil anak – anaknya, kapan lagi dapat
mengecup pipi mereka yang lucu? Rasanya
waktu berjalan begitu cepat. Ia tersadar betapa ia telah banyak kehilangan. Anak- anak kecilnya kian hari
kian bertumbuh. Ya, waktu yang hilang,
sangat mahal untuk ditebus bahkan tak
dapat ditebus dengan apapun ! Ia,
kehilangan waktu bersama anak – anaknya.
Maka ia tak akan membiarakan sia – sia semuanya. Ia tersadar bahwa merekalah sesungguhnya kekuatan untuk melanjutkan hidup.
Judy menyeka air mata di sudut
jendela. Ia mendengar suara majikannya baru datang dari luar kota. Ia
menyambutnya dengan sigap dan gembira. Majikannya kali ini tidak seperti majikannya
yang dulu. Dia, oh ya, mereka sangat baik , terbuka dan support. Dari kehidupan yang membaik inilah merasa ternyata,
kerapuhan itu hanya balutan sesaat meski waktu yang ia jalani teramat panjang.
Perlahan, ia merasa kepedihan hidupnya adalah pita cantik yang mengikat kuat
jiwanya. Pelan – pelan ia bangkit. Mengubah cara pandang hidup. Mengubah
kehidupan meski tak semudah melambaikan tangan. Inilah kekuatan amazing dalam dirinya yang “menghidupkan”
kembali hidupnya.
Ia mulai membuka diri. Berinteraksi
dengan dunia luar. Sejak 2013 ia aktif di beberapa NGO (Non Government
Organizations) atau LSM Hongkong antara lain International Organizations for
Migration (IOM) Hong Kong, Christian
Action , Equal Opportunities Commission (EOC) atau Komisi Kesetaraan, Path
Finders Hong Kong. Tahun 2013 masuk organisasi Mandiri Sahabatku menjadi tutor public speaking hingga saat ini sekaligus
menjadi senior kopasusnya Mandiri Sahabatku di Hong Kong. Pada Oktober 2014 ia
membangun organisasi sosial pertama di kalangan BMI (Buruh Migran Indonesia) di
Hong Kong diberi nama Gerak Sedekah
Cilacap (GSC). Kegiatannya menggalang dana diantara teman – teman BMI di Hong Kong kemudian menyalurkannya pada
masyarakat kurang mampu dan dhuafa di daerah asal kampung halaman. Bahkan
berkembang ke beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Jepang dan Taiwan. Bahkan
beberapa daerah di Indonesia seperti di Tulungangung, Kebumen, Banjarnegara
juga terbentuk GSC. Dirinya menjadi penasehat. Iya, GSC bergerak hingga hari
ini.
Judy pernah membuka usaha di kampung
halaman berupa Bakso Steak yang dikelola oleh keluarga. Ia juga membuka usaha
konveksi dan percetakan / sablon clothing meski kini omset menurun karena
pandemi covid 19. Di tahun 2016 ia melebarkan usahanya dengan membuka rumah
kost, masih berjalan hingga hari ini.
Pada Maret 2016 Judy berhasil
membentuk LACI - Lingkaran Aku Cinta Indonesia. Adalah penggabungan dari
beberapa organisasi di Hong Kong yang bergerak di bidang keagamaan, sosial,
wirausaha, keterampilan, advokasi BMI ( Buruh Migran Indonesia ) dan lain-lain yang
bertujuan aktif dan terus bergerak membangun kepribadian dan karakter yang kuat
untuk mencapai kehidupan buruh migran Indonesia yang lebih baik. Dari sinilah
tercipta buruh migran – buruh migran yang handal, terampil, maju, mandiri, modern,
berprestasi dan bersahaja. LACI menepis anggapan masyarakat bahwa tenaga kerja
wanita Indonesia adalah babu yang
rendah, hina dan tanpa harga diri. Bahkan pernah, bersama LACI, Judy melurug MKD - Mahkamah Kehormatan Dewan
memperkarakan Fahri Hamzah (Ketua DPR RI kala itu ) atas cuitannya yang
melecehkan Buruh Migran Indonesia. Judy datang ke Jakarta dari Hong Kong,
khusus menuntut Fahri Hamzah meminta maaf atas anggapannya yang miring tentang
buruh migran Indonesia. Hal ini viral di media sosial bahkan diliput beberapa
televisi nasional Indonesia.
Memiliki jiwa petualangan membuat Judy
tak bisa diam. Di Hong Kong selain bekerja ia sekolah lagi di FISIP UT mengambil jurusan ilmu komunikasi. Selain
itu ia rutin bersama KJRI Hong Kong ( dalam
hal ini Pensosbud dan bea cukai ) melakukan sosialisasi kepada teman-teman
organisasi tentang human trafficking .
Bersama IOM – International Organization for Migration – lembaga yang dibentuk
PBB yang menangani human trafficking,
Judy juga melakukan sosialisasi tentang
human trafficking. Ia menjadi role model.
Ia belajar banyak hal di Hong Kong.
Mulai kursus memasak, pemrograman ,
bahasa inggris, jurnalistik dan lainnya. Ia pernah menjadi juara dalam program
Coding Mum Bekraf Mandiri sebagai peserta dengan website terbaik. Judy pernah bertemu Presiden Joko Widodo dan kepala
BNP2TKI serta sektama BNP2TKI saat kunjungan presiden ke Hong Kong pada 30
April 2017. Saat itu ia mengadukan kebijakan Universitas Terbuka yang menghapus
registrasi online bagi mahasiswa mandiri. Aksinya tidak sampai disini. Ia juga
peduli kesehatan. Ia pernah mengadakan sosialisasi kesehatan dengan menggandeng
LSM Hong Kong Rainlily tentang pap smear
gratis.
Saat Corona melanda Hong Kong Judy yang
saat itu berusia 42 tahun. tak tinggal diam. Dahsyatnya efek corona pada pertengahan
tahun 2020 di Hong Kong membuat chaos
negara itu karena terjadi kelangkaan masker. Judy berinisiatif dan mengirim
surat meminta bantuan kepada Pemkab Cilacap. Oleh Dinas Kesehatan Cilacap kemudian dikirim masker sejumlah 15.000. Judy
bersama teman – temannya menggalang kekuatan dengan KJRI Hong Kong menjadi relawan covid 19 . Aktivitasnya mengurus hal
– hal terkait kontribusi kelengkapan
alat kesehatan. Begitu pula saat Indonesia terdampak covid 19. Ia sangat peduli pada masyarakat Cilacap tempat kelahirannya.
Bekerjasama dengan Pemkab Cilacap, Judy dan beberapa teman komunitas, pribadi
maupun berkelompok, berhasil mengirim bantuan kesehatan, pakaian dan kebutuhan
kesehatan bagi nakes dan sebagian masyarakat
Cilacap.
Sepak terjangnya tak hanya itu. Bersama
KJRI Hong Kong ia sering melakukan kegiatan sharing
karya baik kuliner, seni, budaya dan lain – lain. Ia juga tergabung dan aktif sebagai koordinator para
mantan BMI Hong Kong yang telah kembali ke tanah air melakukan berbagai
kegiatan dan pendampingan PMI ( Pekerja Migran Indonesia ) dalam Forum
Komunitas Cilacap ( FKC ) – Hong Kong. Awal 2021 ia menginisiasi kegiatan FKC – Hong Kong tentang tata boga. Kemudian
yang kedua kali mengadakan pelatihan Digital Marketing. Itu dilakukan karena ia
sangat peduli nasib para PMI setelah pulang ke tanah air. Tujuannya adalah
membangun para Pekerja Migran Indonesia
Purna agar tetap aktif, produktif, maju dan
mandiri. Bahkan kegiatan itu diapresiasi
oleh pemerintah kabupaten Cilacap dan mendapat dukungan Gubernur Jawa
Tengah Ganjar Pranowo.
Judy juga pernah membantu kepulangan
seorang PMI bernama Rasinem. (Saat itu Rasinem sedang koma di salah satu rumah
sakit di Hong Kong dan akhirnya meninggal ). Padahal Rasinem berstatus recognized . Ini artinya mustahil
seseorang yang tidak memiliki kewarganegaraan bisa kembali ke tanah air dalam
keadaan meninggal dunia. Apalagi keluarga Rasinem saat itu tidak diketahui
identitasnya. Namun berkat upaya dan kegigihan Judy beserta kawan – kawannya,
akhirnya berhasil menemukan keluarga
Rasinem setelah hilang kontak selama sekitar 26 tahun hanya berbekal fotocopy
paspor yang sudah expired ( tahun
2013 ). Ini adalah kejadian langka dan pertama kali terjadi pada PMI yang sudah
meninggal dunia dan recognized tetapi
bisa pulang ke kampung halaman.
Tak hanya
aktif di organisasi, Judy yang hobi traveling
ini sadar kemampuan dirinya. Ia suka sekali menulis. Ia menjadi kontributor salah satu media di
Hong Kong. Sejak 2016 sudah menulis buku.
Empat buku telah terbit yaitu Langkah
Menjemput Sukses (2016), Kisah Serumpun Bunga (Antologi Puisi 2017), 25 Stories
of Tea Bag (Kisah hidup Perempuan dari
Penjuru Negeri) – 2017, dan My Voice Vol. 4 ( Journeys of Survival, Empowerment
and Self-Compassion) -2022.
Buku My Voice , ditulis dalam bahasa
inggris. Ini adalah gabungan beberapa penulis dari berbagai negara seperti
Indonesia, Australia, Singapura, dan lainnya. Judy menyampaikan perasaan
mendalam tentang bagaimana ia berempati pada sesama terutama pada yang
mengalami penderitaan dan kepahitan hidup. Termasuk tentang keadilan dan
batasan hukum bagi PMI agar mereka dapat
melaporkan dan membuat klaim atas
nama keadilan. Serta banyak hal tentang kehidupan pekerja migran dan apa yang sebaiknya
dilakukan.
Kegilaannya semakin menjadi. Akhir
2019 produksi Film berjudul “DEA” dengan sutradara Italia bernama Alberto Gerosa. Dibintangi
artis Indonesia Dea Panendra, pemeran Novi di film Marina Pembunuh Dalam Empat
Babak dan aktor Italia Bruno Zanin. Judy selain mengambil peran juga menjadi kontributor ceritanya. Bahkan hampir 99 persen ia yang menulis ceritanya. Film “DEA”
baru tayang Oktober 2022 di bioskop Hongkong. Belum lama bersama IOM , International
Organisation of Migrant Hong Kong ia juga
terlibat pembuatan film dengan sutradara dari Perancis yang saat ini dalam
proses editing. Film – filmnya bercerita tentang buruh migran
dan dampak covid 19.
Kini, ia melupakan kesedihan. Bahkan,
tak ada lagi kata bunuh diri dalam hidup. Karena hidup, harus dipertahankan. Seburuk
apapun masa lalu, diri tetap harus memaafkan.
Judy telah berhasil memenangkan pertempuran hidup dalam kerasnya kehidupan di
dunia. Ia adalah perempuan yang kuat dan
tangguh . Ia menguatkan dirinya sendiri dan orang lain. Menurutnya salah satu
kebahagiaannya adalah dengan cara peduli pada orang lain. Seperti yang
dikatakannya, “ Bangkit, Berjuang dan Berjuang untuk martabat kemanusiaan
pekerja migran perempuan. Rise and Fight: Live to Keep Others Alive...You are
NOT ALONE. Bangkit dan Berjuang : Hiduplah untuk Menjaga Orang Lain Tetap Hidup
... Kamu TIDAK SENDIRI “
***
Catatan kaki:
agen : perusahaan penyalur tenaga kerja
rooftop : atap datar berupa dak beton pada rumah
syok : kaget, terkejut, jantung berdebar kencang
hedonis : kesenangan materi, berfoya-foya
glamor : serba gemerlap
support : mendukung
amazing : luar biasa
public speaking : berbicara di depan umum, MC ( Master of Ceremony )
sharing : membagikan
babu : asisten / pembantu rumah tangga
melurug : berjalan menuju, dengan perasaan menggebu – gebu
human trafficking : penjualan manusia
role model : contoh / panutan
pap smear: prosedur mendeteksi kanker serviks
chaos : kekacauan
kontribusi : keterlibatan, sumbangan
nakes : tenaga kesehatan
menginisiasi : memberikan ide awal
expired : habis masa berlaku
diapresiasi : direspon/dihargai
recognized : mencabut kewarganegaraan ( kewenangan pembatalan hanya
dimiliki Presiden )
traveling : bepergian
klaim : tuntutan suatu fakta
contributor: penyumbang
editing : pengeditan ( video )
*Judy sering membagikan kegiatannya di Facebook Judy Houyai Judy Houyai.
@Yuli Misgiyati ( Gea Julia) - 2022 ( FB : Tahurasa Loe )