Apa yang ada di pikiran Anda ketika melihat foto seorang cewek ABG - remaja dengan pose menantang ? Mereka seperti menggoda layaknya seorang wanita dewasa yang membutuhkan belaian, haus asmara dan tengah bergairah ?
Haduh... miris hati ini !!
Sebegitu parahkan anak - anak Indonesia ?
Dari sebuah survey yang dilakukan oleh sebuah majalah di Jakarta, 66% anak SMP di Jakarta tidak perawan !
Busyeet !! Bayangkan, Sepuluh tahun yang akan datang, akan menjadi apa anak - anak seperti mereka? Akan hidup bagaimana mereka jika secara psikis mereka telah terjajah ? Hak dan kehidupan remaja mereka telah terenggut oleh kedewasan yang datang teramat dini ? Bagaimana mereka menjalani hari - hari jika tak segera "disembuhkan"?
Ya, dunia sekarang memang sangat berbeda dengan dunia ketika aku remaja dulu. Dulu, saat remaja, aku sungguh - sungguh menuntut ilmu dan membantu Nenek berjualan. Tak ada handphone, tak ada internet, tak ada bacaan novel porno, tak kenal youtube dan sebagainya. Hanya tahu layar tancap! Namun sekarang ?? Saat ini, dunia telah punya banyak kemudahan dan akses yang mendukung adanya hal - hal semacam prostitusi. Hotel - hotel kelas menengah-bawah, handphone, internet yang sangat mudah untuk berkomunikasi, media tabloid, majalah dab, yang mengekspose pose-pose menantang para wanita - wanita yang seolah bersaing mempertontonkan kemolekan tubuh perempuan. Belum lagi seperti Facebook dan blog-blog pribadi yang seolah menjadi wadah bagi pengeksplorasian diri. Terpajang foto - foto yang katanya "indah" itu. Fyuuh...! Itu sangat berpengaruh bagi hidup perempuan. Terlebih bagi ABG yang masih memiliki kejiwaan yang belum stabil.Gaya hidup, dandanan dan segala aksesoris yang menggiurkan seakan menjadi tambalan raga yang mentah moralitas. Siapa yang harus bertanggungjawab ?
Guru di sekolah, pasti tak kurang-kurangnya mendidik anak-anaknya dengan sangat baik. Orang tua di rumah, sudah pasti menjadi tonggak utama bagi pengendalian diri, sikap, tingkah laku anak. MAsyarakat, seharusnya menjadi kontrol sosial yang kuat, tapi belakangan menjadi pudar karena sikap antisosial yang semakin meninggi. Kesenjangan sosial yang semakin mencolok, menjadi salah satu sumber penyebab orang menjadi tidak peduli terhadap orang di sekitarnya. Pudar, nilai kesosialan kita. Ini tentu menjadi satu keprihatinan bersama. Saya dan Anda, harus merasa bertanggungjawab atas keadaan semacam ini.
Sebab siapa lagi yang akan menajdi pondasi, kontrol bagi putri - putri kita yang akan datang ??
Pendidikan bukan hanya materi, moral, tetapi spiritual pun menjadi hal yang sangat penting bagi pertumbuhan putera - puteri kita. Tanamkan dalam benak kita bahwa keperawanan bagi seorang perempuan itu adalah laksana emas yang mahal harganya. waoww..!!
Mari, awasi putera - puteri kita katika ia menggunakan internet, tanpa ia merasa kita menjadi Satpam baginya. Mari, bersama belajar menjadi orang tua yang baik. Meski kedengaran mudah, tapi sepertinya tidak mudah ! Mari, menjadi masyarakat yang peduli terhadap perkembangan jiwa anak - anak muda Indonesia, mulai dari lingkungan sendiri. Mari, belajar membawa diri untuk menajdi contoh anak - anak remaja kita dengan berperilaku baik. Mari, perbaiki MORAL bangsa ini melalui sikap kita pribadi.
Saya tidak ingin, sangat TIDAK INGIN, anak Saya yang sekarang balita/perempuan mengalami hal semacam ini kelak di masa remajanya!! Itu sangat MENAMPAR wajah Saya! Bahkan MENGINJAK- INJAK HARGA DIRI SAYA, sebagai perempuan dan orang tua. Maaf bila ada yang tersinggung. Tulisan ini hanya sebagai BENTUK KEPRIHATINAN Saya terhadap dunia remaja sekarang ini.
*Foto dokumentasi diambil dari google.
Haduh... miris hati ini !!
Sebegitu parahkan anak - anak Indonesia ?
Dari sebuah survey yang dilakukan oleh sebuah majalah di Jakarta, 66% anak SMP di Jakarta tidak perawan !
Busyeet !! Bayangkan, Sepuluh tahun yang akan datang, akan menjadi apa anak - anak seperti mereka? Akan hidup bagaimana mereka jika secara psikis mereka telah terjajah ? Hak dan kehidupan remaja mereka telah terenggut oleh kedewasan yang datang teramat dini ? Bagaimana mereka menjalani hari - hari jika tak segera "disembuhkan"?
Ya, dunia sekarang memang sangat berbeda dengan dunia ketika aku remaja dulu. Dulu, saat remaja, aku sungguh - sungguh menuntut ilmu dan membantu Nenek berjualan. Tak ada handphone, tak ada internet, tak ada bacaan novel porno, tak kenal youtube dan sebagainya. Hanya tahu layar tancap! Namun sekarang ?? Saat ini, dunia telah punya banyak kemudahan dan akses yang mendukung adanya hal - hal semacam prostitusi. Hotel - hotel kelas menengah-bawah, handphone, internet yang sangat mudah untuk berkomunikasi, media tabloid, majalah dab, yang mengekspose pose-pose menantang para wanita - wanita yang seolah bersaing mempertontonkan kemolekan tubuh perempuan. Belum lagi seperti Facebook dan blog-blog pribadi yang seolah menjadi wadah bagi pengeksplorasian diri. Terpajang foto - foto yang katanya "indah" itu. Fyuuh...! Itu sangat berpengaruh bagi hidup perempuan. Terlebih bagi ABG yang masih memiliki kejiwaan yang belum stabil.Gaya hidup, dandanan dan segala aksesoris yang menggiurkan seakan menjadi tambalan raga yang mentah moralitas. Siapa yang harus bertanggungjawab ?
Guru di sekolah, pasti tak kurang-kurangnya mendidik anak-anaknya dengan sangat baik. Orang tua di rumah, sudah pasti menjadi tonggak utama bagi pengendalian diri, sikap, tingkah laku anak. MAsyarakat, seharusnya menjadi kontrol sosial yang kuat, tapi belakangan menjadi pudar karena sikap antisosial yang semakin meninggi. Kesenjangan sosial yang semakin mencolok, menjadi salah satu sumber penyebab orang menjadi tidak peduli terhadap orang di sekitarnya. Pudar, nilai kesosialan kita. Ini tentu menjadi satu keprihatinan bersama. Saya dan Anda, harus merasa bertanggungjawab atas keadaan semacam ini.
Sebab siapa lagi yang akan menajdi pondasi, kontrol bagi putri - putri kita yang akan datang ??
Pendidikan bukan hanya materi, moral, tetapi spiritual pun menjadi hal yang sangat penting bagi pertumbuhan putera - puteri kita. Tanamkan dalam benak kita bahwa keperawanan bagi seorang perempuan itu adalah laksana emas yang mahal harganya. waoww..!!
Mari, awasi putera - puteri kita katika ia menggunakan internet, tanpa ia merasa kita menjadi Satpam baginya. Mari, bersama belajar menjadi orang tua yang baik. Meski kedengaran mudah, tapi sepertinya tidak mudah ! Mari, menjadi masyarakat yang peduli terhadap perkembangan jiwa anak - anak muda Indonesia, mulai dari lingkungan sendiri. Mari, belajar membawa diri untuk menajdi contoh anak - anak remaja kita dengan berperilaku baik. Mari, perbaiki MORAL bangsa ini melalui sikap kita pribadi.
Saya tidak ingin, sangat TIDAK INGIN, anak Saya yang sekarang balita/perempuan mengalami hal semacam ini kelak di masa remajanya!! Itu sangat MENAMPAR wajah Saya! Bahkan MENGINJAK- INJAK HARGA DIRI SAYA, sebagai perempuan dan orang tua. Maaf bila ada yang tersinggung. Tulisan ini hanya sebagai BENTUK KEPRIHATINAN Saya terhadap dunia remaja sekarang ini.
*Foto dokumentasi diambil dari google.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar