Maha Mendengar, Maha Besar

Adel,anakku umur pada bulan Oktober 2011 ini pada 18, tepat lima tahun. Sedang lucu - lucunya. Sedang cerewet - cerewetnya. Sedang banyak ingin tahu dan banyak tanya. Banyak kejadian aneh, lucu, unik membuatku geli.


Pernah pada suatu hari, ia bersama Fani, keponakanku kelas dua SD, ngobrol. Padahal waktu itu aku lagi ngantuuukk.. banget, jagain toko punya embah, ( ibu mertoku ) .
Tanpa sengaja aku mendengar celotehannya :
Adel tanya ke Fani , " Fan, air itu  siapa  yang buat?"
" Allah ... "
" Kok, Allah, apa iya ? "
" Ya..iya...!! Kalau nggak percaya, ya sana, tanya sendiri..!!"
Dengan nada berteriak ia berseru, " Allah....!! Allah....!!" Ia diam berpikir. " Kok, nggak njawab ya ?"
Fani cemberut.
" Allah..!! Allah....!! nggak dengar, Fan..." kata Adel kecewa.
" Ya, enggak... Allah itu maha mendengar... walaupun nggak kelihatan, tapi Allah mendengar kamu,Del...!!"
" Apa iya? kalau ibu ngomong, berarti Allah mendengar ibu ??"
" Ya, iyaa..."
" Kalau kamu ngomong, apa Allah dengar juga ?"
" Ya, Iya....kan Allah Maha mendengar !"
" Berarti Allah banyak ya ? di belakangnya aku, di belakangnya ibu, di belakangnya kamu...?"
" Ya, enggak... Allah itu cuma satu!!" (menjep ) " Allah itu maha besar !!"
" Besar mana sama raksasa ?? "
Aku mulai terkikik dalam kantukku. meski meringkuk di lincak, mata terpejam, tapi aku terkikik.
Sementara Fani mulai kesal. " Ya.. besar Allah !! Besar! Besuaaaaaaarrr banget ! Pokoknya besar Allah-lah !!! "


***
cilacap, 14 Oktober 2011