Apa yang salah dalam hal ini? tentu TIDAK ADA yang ingin TIDAK LULUS !! orang tua, guru maupun siswa, pasti menginginkan siswa LULUS !! namun karena peraturan ujian saat ini LEBIH ketat, jujur dan standar (yang dianggap) tinggi , maka banyak siswa tidak lulus. Badan Standar Pendidikan Nasional (BSPN ), melalui ketuanya Jemari Mardapi menurutnya banyak faktor yang menyebabkan hal demikian terjadi. Faktor pertama, pelaksanaan UN tahun ini semakin serius obyektivitasnya dengan keterlibatan perguruan tinggi negeri (PTN). Kedua, kemungkinan sosialisasi BSNP yang terlambat melalui provinsi lalu ke kabupaten, dan kemudian ke sekolah. Faktor ketiga, adalah kualifikasi atau kompetensi guru yang kemungkinan besar belum memenuhi persyaratan.
terlepas dari itu, dengan persiapan segala persiapan bagi siswa yang mengahadapi ujian, pasti telah dilakukan. Bagi siswa yang kesehariannya memperoleh nilai biasa2 saja atau dengan kecerdasan sedang, tentu tak terlalu menghkawatirkan, artinya ada pasrah antara lulus dan tidak lulus. Mental mereka paling tidak telah siap jika tidak lulus ujian. Terlebih bagi siswa yang memang memiliki standar kecerdasan dibawah rata-rata. barangkali cenderung masa bodoh jika tak lulus ujian. Namun berbeda dengan mereka , siswa yang termasuk pintar tetapi pada kenyataannya tidak lulus UN. Ini justru lebih berbahaya dibanding keadaan gawat darurat apapun. contohnya adalah hal tersebut di atas, minum obat serangga atau obat lainnya. Karena rasa malu !
Rasa malu ini baik jika kita pelihara dan diterapkan dalam hal posistif, namun akan berbahaya jika berlebih dan tidak memiliki kontrol yang kuat.
Yang kadang terlupakan bagi sebagian orang (orang tua- guru dan siswa itu sendiri ) adalah persiapan mental.
Bagi sebagian sekolah mungkin ini menajdi perhatian penting dan sudah dilakukan berbagai persiapan -apabila tidak lulus UN. Tetapi sebagian besar tentu kurang memperhatiakan hal ini.
SEkali lagi PERSIAPAN MENTAL bagi siswa sangat penting, ketika pra ujian, saat ujian, dan setelah ujian !! Jangan sampai peristiwa tragis terus terjadi dari tahun ke tahun hanya karena kita tidak mempersiapkan mental kita untuk kemungkinan KEGAGALAN !
Tidak lulus UN bukan berarti HABIS dunia ini, tidak lulus UN bukan berarti KITA tak memiliki masa depan. Keberhasilan seseorang dalam hidup tidak ditentukan oleh UN. Namun demikian UN pun tidak boleh dianggap enteng!
Semua orang siap untuk berhasil dan sukses, tetapi tidak semua orang siap untukmengalami kegagalan!
